Di alam liar, siklus mabung pada Murai Batu dipengaruhi oleh perubahan iklim dan lingkungan. Biasanya periode mabung bersamaan waktunya pada setiap tahunnya. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah perubahan suhu, curah hujan, tekanan udara serta kelembaban di sekitarnya. Jika waktu mabung tiba, Murai Batu secara genetik akan mulai memproduksi hormon dalam tubuhnya. Hormon-hormon tersebut nantinya akan memicu pertumbuhan bulu baru, sebagai konsekuensinya bulu-bulu lama berangsur-angsur akan rontok. Untuk beberapa bulan, burung memerlukan waktu istirahat yang cukup dan tempat yang nyaman dari gangguan, agar pertumbuhan bulu baru dapat tumbuh dengan sempurna.
Sementara itu, burung yang dipelihara dalam sangkar masa mabungnya berbeda dengan burung yang hidup di alam. Hal ini dikarenakan oleh faktor perlakuan yang berbeda, jenis makanan dan konfrontasi dengan burung Murai lainnya (biasanya terjadi pada burung lomba). Periode mabung pada burung ini hanya diketahui oleh orang yang sudah lama memelihara dan merawatnya. Berdasarkan pengalaman, para hobbies biasanya tahu betul, kapan saatnya burung akan mabung. Untuk itu diperlukan persiapan khusus agar burung dapat menjalani proses mabungnya dengan sempurna. Salah satunya adalah mengistirahatkan burung di arena perlombaan dan mempersiapkan diet yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar